Friday, September 14

bilingual

sekolah2 endonesa, terutama yang di jakarta, nampaknya lagi 'keblinger' dengan tema bilingual.
di sekolah2 rsbi (rintisan sekolah bertaraf [berstandar?] internasional) dijanjikan kelas2 pelajaran tertentu bilingual. dikebutlah pendidikan guru2 untuk bisa berbahasa inggris. atau dipanggillah 'native' untuk memberikan kelas tambahan. jangan salah, 'native' kadang2 bisa saja orang filipina. dan kurang jelas juga apakah beliau ini punya sertifikasi ESL (english as second language) dan bukan sekedar EFL (english as foreign language).

saya ga mo panjang2 ttg rsbi. yang mo saya bahas konsep bilingual.

orang endosa seharusnya bangga. terlahir sebagai orang endonesa, pada umumnya kita brojol memasuki dunia yang sudah bilingual. eits, jangan protes dulu. dipikir bilingual itu berarti bahasa endonesa dan bahasa inggris saja? salah besar.....

menurut webster dictionary online, salah satu definisi bilingual adalah:
using or able to use two languages especially with equal fluency
yang artinya mampu menggunakan dua bahasa dengan sama fasihnya

dipikir orang2 sunda yang lahir di bandung dan sehari2 berbahasa sunda dengan orang rumah, dan berbahasa endonesa di sekolah ga bilingual? dipikir orang2 jawa hari2nya berbahasa jawa (dengan segala dialeknya) dan berbahasa endonesa di lingkup formal ga bilingual? dst.......

saya juga baru sadar akan hal ini, saat hadir di suatu pertemuan yang dihadiri penerjemah dan pemerhati bahasa. ada yang bilang, kurang lebih: orang 'bule' itu iri dengan kita, sebetulnya, karena banyak dari kita yang bilingual dari kecil.

nah.

masih keblinger dengan bilingual? ga usahlah. wong dengan belajar bahasa asing tambahan ternyata orang endonesa itu sudah jadi trilingual.

salam.

Monday, September 10

emang dasar niat gampang luntur

begitulah saya
janjinya mo nulis tiap hari
hm

janjinya ditawar jadi nulis seminggu dua kali
hm

ditawar lagi jadi seminggu sekali
hm?

dan kenyataannya hanya nulis klo mood ajah

sebetulnya
nulis itu terapi juga
ya, sesi curhat pribadi lah
tanpa audiens yang jelas

sukur ada yang baca
(MAUnya ada yang baca)
engga juga gapapa
(gapapa itu klo hati saya lagi damai)

begitulah saya