Friday, October 21

karakter (1): bersih itu sebagian dari iman

memang, orang harus bersih. selain menjauhkan penyakit, yang bersih tentunya lebih baik daripada yang kotor.

ini pengamatan saya mengenai perilaku bersih orang di bis:

1: mbak2 berjilbab
mbak2 naik, menempati tempat duduk, membuka tas, dan mengeluarkan kantong kresek dari tasnya. dari kantong kresek hijau mudanya, diambil sebuah arem2. lalu ia melongok lagi ke dalam tasnya, dan mengeluarkan tissue. arem2 dipegang menggunakan tissue; dikupas daunnya, dan dimakan isinya. setelah itu, kulit arem2 dibuang ke lantai bis. si mbak mengelap tangan, mengelap mulut dengan tissue, dan membuang tissue ke lantai bis. lalu ia melanjutkan dengan makan kue manis; kupas bungkus plastiknya, makan isinya, buang bungkus plastik ke lantai bis. sekali lagi, si mbak mengelap tangan dan mengusap mulut memakai tissue. lalu tissue dibuang di lantai bis. si mbak sangat pembersih bukan?

2: ibu2 berambut pendek (BUKAN saya)
seorang ibu dalam bis yang duduk di kursi di depan saya membuka dompetnya. dari dompet ia keluarkan secarik kertas bukti pembelian barang. dilihat2nya kertas tadi, diperhatikan agak lama, lalu dirobek dan dibuang ke lantai bis. lalu si ibu mengambil permen dari tasnya; buka bungkusnya, ambil permennya, dan buang bungkus permen ke lantai bis. sampah dari tas ia buang ke lantai bis. ibu yang pembersih bukan?

berapa sering hal ini terjadi di kendaraan umum? orang2 yang pembersih ini, demi menjaga kebersihan diri atau tasnya, membuang sampah di kendaraan. sungguh kesadaran diri yang amat egoistis. dengan membersihkan dirinya, dia mengotori orang banyak.

mungkin ini salah satu contoh betapa sudah parahnya ke(tidak)sadaran individu negri ini akan tanggung jawabnya sebagai bagian dari kolektif. problem dia selesai, tp itu memulai problem buat orang lain. rasa tanggung jawab untuk menjadikan dirinya bagian dari sistem yang besar, dari sistem yang menyangkut orang banyak, segitu tipis. yang penting gw bersih. toh akan ada orang lain yang beres2.

pemikiran "toh akan ada orang lain yang....." seolah menafikan tanggung jawabnya.



live long and prosper!

No comments: