Tuesday, November 8

(part 4) merdeka!

merdeka! sudah sejak taon 1945 negri ini merdeka (katanya). waktu yang cukup lama buat membangun suatu bangsa - meski ini relatif. dan amat sangat tergantung niat negara dan bangsanya, dan pemerintahnya. melihat kondisi sekarang, ahem.. mari kita lihat:

1 - merdeka ekonomi: blom (lihat betapa negri agraris ini mengimpor bahan mentah)
2 - merdeka pemikiran: blom (lihat metode pendidikan yg hapalan melulu, dan menawarkan hanya 1 jawaban untuk1 pertanyaan, padahal bisa aja ada alternatif)
3 - merdeka religi: blom banget (ingat ahmadiyah?)
4 - merdeka jiwa: blom (lihat betapa orang2 kita sangat terpengaruh konformitas dan tekanan sesama)
5 - merdeka badan: blom juga (lihat betapa banyaknya orang yang hidup tidak sehat, baik karena keberlimpahan, atau kekurangan yang akut)

tapi bukan kemerdekaan rumit macam itu yang aku mo tulis.

aku tertarik dengan konsep merdeka yang 'mendasar' = merdeka berarti seenak udel! nih dia pemandangan sehari2 yang terlihat dari kaca bis umum yang juga merdeka, meski merdekanya mereka berarti penindasan bagi pihak lain.

a - merdekanya kaum penjual kaki lima: dengan memakai trotoar, pinggir jalan, emperan, dll: menindas pejalan kaki
b - merdekanya pengendara motor yang naik ke trotoar, menggasak pinggiran jalan, menggilas emperan di kala macet: menindas penjual kaki lima yang sudah duluan menindas pejalan kaki
c - merdekanya bis umum, dengan keyakinan bahwa 'besar itu berkuasa', yang seenaknya berhenti sembarangan, bahkan di lajur kanan, nggeyol sekenanya, dan tidak adanya kepedulian pada penumpang yang sebetulnya adalah customer mereka: menindas semua pengguna jalan, termasuk pengendara motor yang sudah menindas pedagang kaki lima yang menyengkat hak pejalan kaki
d - jangan salah, pejalan kaki yang sudah tertindas majemuk pun kadang masih bisa jadi penjajah. dengan kemalasannya menyeberang pada tempat yang sudah disediakan (oke, kadang tempat2 itu memang masih kurang jumlah dan mutu), mereka juga menindas hak pengendara kendaraan bermotor untuk melaju dengan tenang dan tanpa risiko melukai
e - kemerdekaan para penyelak antrian, yang menindas hak sesamanya
f - kemerdekaan kaum 'pembersih' yang buang sampah seenaknya, dan memindahkan tanggung jawab (serta risiko) kepada orang lain.

begitulah negri ini, merdeka!

No comments: