Monday, October 4

LAKI-LAKI

(topik ini sumbangan dari teman perjalananku ke Pekanbaru, 1 Oktober 2004, dalam pesawat Lion JT 362, seat number 3)

Apa yang membuat seorang pria bisa disebut sebagai LAKI-LAKI?

Tanggung jawab, katanya. Ia kebetulan pria, jadi mari kita tanya lebih lanjut: tanggung jawab seperti apa yang membuat orang bisa disebut sebagai laki-laki?

Atas pertanyaan ini, dia ngelantur.

Jadi, aku saja yang beri sumbangan ide: menurut aku laki-laki itu baru sejati kalau ia ‘true to his words’. Singkatnya: dia gak bo’ong, gak tepu, gak ngeles, dan kalo janji gak maen2. Esensinya itulah.

Kalo dia kebetulan romantis, baek, penuh perhatian, macho, fit, dan ‘bertenaga’, ya itu semua bonuslah. Tetep aja yang paling penting adalah: man of his words.

Oh, satu lagi: jadi laki2 sejati berarti yakin pada dirinya sendiri bahwa dia cukup LAKI-LAKI dan gak perlu merasa terancam oleh kehadiran wanita yang beda (wanita2 yang berlaku di luar konvensi umum ttg wanita).

Sudah, dua itu saja. Rasanya…

No comments: